Small and Medium Entrepreis

Sabtu, 26 Juni 2010

Solusi "Problem UMKM"

Oleh: Dr.Eddi Suprayitno

UMKM telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap bangsa ini seperti; lapangan kerja, pendapatan masyarakat, sejumlah output (barang dan jasa), basic economic reel, pengurangan pengangguran serta sumber peningkatan PDRB daerah dan nasional. Selain itu, UMKM merupakan pondasi ekonomi yang cukup tangguh. Hal ini terbukti pada saat krisis ekonomi 1987/1998, dimana perusahan-perusahaan besar banyak yang kolep sedangkan UMKM tetap eksis dan tidak begitu terpengaruh terhadap krisis tersebut. Dari kontribusi yang telah berikan UMKM sangat naïf jika kita tidak perduli dengan problem-problem yang sedang dihadapi oleh UMKM.

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan UMKM sudah barang tentu perlu dicari factor-faktor penyebabnya. Secara teoritis para ahli telah banyak yang mengemukakan pandangan-pandangannya. Michael P. Porter (1980) misalnya, mengemukakan bahwa untuk menciptakan daya saingnya, suatu perusahaan harus menciptakan keunggulan melalui strategi generic. Strategi ini dilakukan dengan menekankan pada keunggulan biaya rendah, diferensiasi dan focus. Dengan strategi inilah perusahaan memiliki kesanggupan bertahan/daya tahan (sustainability). Akan tetapi, strategi tersebut menurut D’Aveni (1994) adalah berjangka pendek (short-life) dan statis. Sekarang ini keadaanya cepat berubah, yang diperlukan adalah starategi jangka panjang (long-life) dan dinamis. Untuk menghadapi kondisi yang lebih dinamis dan berjangka panjang, Mahoney dan Pandian (1992) mengemukakan ide dasar pengembangan perusahaan melalui strategi yang berbasis pada pengembangan sumber daya internal secara superior (internal resource-based strategy) untuk menciptakan kompetensi inti (core competency). Menurut Cary Hamal (1994:232) perusahaan harus menekankan strategi yang memfokuskan pada pengembangan kompetensi inti (building core competency), pengetahuan dan keunikan intangible asset untuk menciptakan keunggulan. Menurut D’Aveni (1994:253), “Only entrepreneurial discovery of new opportunities and creative destruction of opponent’s advantages create profit”.

Dalam pandangan yang operasional, Yuyun Wirasasmita (1993:2) mengemukakan bahwa kemampuan perusahaan mikro, kecil dan menengah untuk mencapai keberhasilan tertentu, diantaranya dipengaruhi oleh faktor kewirausahaan dan manajerial, yang meliputi kompetensi usaha, dasar pendidikan, keinovasian, dan motivasi. Oleh sebab itu menurut Burns (1990) agar perusahaan itu berhasil mencapai take-off harus ada usaha-usaha khusus yang diarahkan untuk survival, consolidation, control, planning and expectation. Dalam tahapan ini diperlukan penguasaan manajemen, yaitu dengan mengubah pemilik sebagai pengusaha (owners as a businessman) yang merekrut tenaga yang diberi wewenang secara jelas. Dibidang pemasaran, mengubah dari “getting customer” menjadi “improve competitive situation”. Demikan juga di bidang keuangan, dari tahap “cash-flow” berubah menjadi tahap “tighten financial control” and “improve margin and control cost”. Selanjutnya di bidang pendanaan, dalam tahap take-off usaha kecil harus sudah “venture capital” (Yuyun Wirasasmita, 1993:2).
Metode-metode sebagai Solusi.

Sebenarnya masalah yang dihadapi oleh usaha mikro, kecil dan menengah adalah masalah klasik, tetapi kita perlu mencari metode untuk memecah permasalahan tersebut. Ada beberapa metode yang perlu diterapkan pada usaha mikro, kecil dan menengah untuk dapat meningkatkan daya-saingnya.

Metode yang perlu dilaksanakan oleh UMKM antara lain:
1.Berorientasi pada Kewirausahaan
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses. Untuk mencapai kesuksesan, UMKM harus menerapkan program kewirauasahaan secara optimal yang antara lain:
•Kreatif dan Inovatif
•Smart
•Pekerja Keras
•Bertanggungjawab

2.Berorientasi pada Stratejik Pemasaran
Pemasaran merupakan unjung tombak bagi suatu bisnis sehingga apabila strategi pemasaran tumpul akan mengakibatkan proses kegiatan bisnis akan mengalami ketumpulan juga. Konsep dasar pemasaran adalah bagaimana memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan memuaskannya. Untuk memuaskan dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, UMKM harus menerapkan program pemasaran secara optimal yang antara lain:
•Marketing Mix
•Market Orientation
•Internal Marketing
•Relationship Marketing

3.Sistem Keuangan yang berorientasi pada Akuntansi
Keuangan merupakan sumber kehidupan bagi proses kegiatan suatu bisnis, keuangan diibaratkan darah pada tubuh manusia. Ketidak seimbangan keuangan pada setiap bagian maupun keseluruhan proses kegiatan bisnis akan mengganggu aktivitas bisnis. Untuk itu perlu dilakukan sistem pengaturan keuangan yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang antara lain:
•Sistem pembukuan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
•Sumber dan penggunaan dana
•Ratio keuangan
•Biaya modal

4.Sistem produksi yang efektif dan efesien
Proses produksi merupakan motor dalam menghasilkan produk (barang dan jasa) yang merupakan output perusahaan yang berarti penghasilan perusahaan. Proses produksi yang diharapkan perusahaan adalah proses produksi yang mempunyai tingkat kemampuan produktivitas yang tinggi serta efektif dan efesien dengan output yang berkualitas. Untuk mencapai hal tersebut perlu dilakukan metode proses produksi yang baik dengan melakukan antara lain:
•Penggunaan sarana dan prasarana yang lebih baik
•Transpormasi metode/teknologi
•Strategi adopsi
•Peningkatan dan pengembangan kemampuan ktrampilan SDM
•Ketersediaan bahan baku yang berkualitas

Untuk mendapatkan UMKM yang mempunyai tingkat daya saing yang unggul tidak hanya diberikan metode atau program-program tersebut diatas saja tetapi perlu juga dilakukan hal-hal sebagai berikut: 1) Pendidikan dan pelatihan (Diklat), 2) Fasilitasi, 3) Mediasi, 4) Pembinaan, 5) Konsuling, 6) pengawasan, 7) Evaluasi. Program-program ini harus dikelola secara profesional dan pengelolanya bertanggung jawab atas keberhasilan UMKM yang menjadi binaannya.

Program ini jika dilaksanakan secara baik dan professional dengan tanggungjawab penuh sangat dimungkinkan UMKM dapat tumbuh, berkembang serta mampu meningkatkan daya saingnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar